Jangan Meremehkan Panggilan Shalat Agar Kita Tidak
Diremehkan Allah Swt
Jangan Meremehkan Panggilan Shalat Agar Kita Tidak Diremehkan Allah Swt
Muhasabah Hati: Berkah Hidayah- Islam-Di-Dadaku
Kutipan dari : Yusuf Mansur
Wahai, kaum Muslimin, bagaimana kita bisa menyia-nyiakan shalat,
padahal shalat adalah penghubung kita dengan Allah Azza wa Jalla . Jika
kita tidak memiliki penghubung antara kita dengan Allah Azza wa Jalla ,
dimana ubûdiyah (penyembahan) kita ? Dimana (wujud) kecintaan kita
kepada Allah Azza wa Jalla , dan ketundukan kita kepada-Nya ? Sungguh
celaka dan rugi orang yang setiap kali mendengar panggilan kepada dunia,
dengan segera ia memenuhinya dan ketika mendengar seseorang menyeru
kepada Allah Azza wa Jalla hayya alas shalâh dan hayya ala falâh, mereka
merasa berat hati dan berpaling.
Marilah kita tegakkan shalat
kita selagi kita masih berada di dunia. Ingatlah Allah Azza wa Jalla di
saat lapang, niscaya Allah Azza wa Jalla akan mengingat kalian di waktu
sempit. Siapa yang melupakan Allah Azza wa Jalla , Allah Azza wa Jalla
pun akan melupakannya. Siapa yang meremehkan perintah Allah Azza wa
Jalla , Allah pun akan meremehkannya.
Wahai umat Muhammad,
siapakah di antara kita yang merasa aman dengan kematian kemudian
bertaubat dan mengerjakan shalat ? Bukankah masing-masing kita takut
dengan kematian dan tidak mengetahui waktunya ? Bukankah kematian itu
datang secara tiba-tiba dalam keadaan manusia tidak merasa ? Bukankah
kematian mendatangi manusia di dunia ini saat mereka lalai?
Abdullâh bin Mas`ûd Radhiyallahu anhu mengatakan , “Siapa di antara
kalian yang kelak ingin berjumpa dengan Allah Azza wa Jalla dalam
keadaan Islam (berserah diri), hendaklah dia menjaga shalat-shalatnya,
karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan sunah-sunah
petunjuk kepada Nabi-Nya, dan shalat itu termasuk sunah-sunah petunjuk.
Jika kita shalat di rumah, maka itu sama saja kita meninggalkan sunah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Jika kita meninggalkan sunah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka kita akan tersesat. Jika seorang
yang berwudlu dan membaguskan wudlunya, setelah itu dia menuju masjid,
maka pada setiap langkahnya Allah Azza wa Jalla akan memberikan satu
kebaikan yang akan mengangkat kedudukannya satu derajat dan menghapuskan
satu kesalahannya. Menurutku, orang yang meninggalkan shalat tiada lain
adalah orang munafik yang diketahui nifaknya.”
Keadaan mereka seperti keadaan orang-orang munafik yang difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla dalam al-Qur`ân :
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. [an-Nisâ`/4:142]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَثْقَلُ اَلصَّلَاةِ عَلَى
اَلْمُنَافِقِينَ: صَلَاةُ اَلْعِشَاءِ, وَصَلَاةُ اَلْفَجْرِ, وَلَوْ
يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Shalat
yang (dirasakan) paling berat oleh orang-orang munafik adalah shalat
Isyâ` dan shalat Fajr(subuh). Seandainya mereka mengetahui (pahala) apa
yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya, meskipun
dengan merangkak”. [HR. al-Bukhâri 644]
Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersumpah bahwa seandainya orang munafik yang meninggalkan
shalat itu mendapatkan rezeki sedikit di dunia, niscaya ia akan
menghadiri shalat jamaah dan kebanyakan orang-orang yang meninggalkan
shalat jamaah seandainya mereka disibukkan dengan urusan duniawi ketika
terbit fajar, niscaya ia akan bersemangat untuk hadir tepat pada
waktunya. Shalat jamaah adalah suatu aktifitas dan ketenangan dan
meninggalkannya merupakan bentuk kemalasan, dan sedangkan tergesa-gesa
dalam mengerjakannya biasanya tidak tuma`ninah. Orang yang mengerjakan
shalat dengan tergesa-gesa keadaannya seperti seekor burung yang mematuk
makanannya. Barangkali dia juga mengakhirkan waktu shalatnya. Shalat
jamaah akan melahirkan suatu kecintaan dan kelembutan serta akan
menerangi masjid dengan dzikir kepada Allah Azza wa Jalla . (Dengan
shalat) syiar-syiar Islam akan nampak.
Dalam shalat jamaah ada suatu
pembelajaran bagi orang-orang jahil, peringatan bagi orang yang lalai
dan kemaslahatan yang sangat banyak. Bagaimana pendapat kalian jika
shalat jamaah itu tidak disyariatkan, dan tidak mungkin Allah Azza wa
Jalla menghendaki demikian, bagaimanakah keadaan kaum Muslimin ? (tentu)
mereka akan terpecah belah, masjid-masjid akan tutup dan umat ini akan
memiliki syi`ar jamâ`i dalam agama ini. Karena itulah di antara hikmah
Allah Azza wa Jalla dan rahmat-Nya, Dia mewajibkannya kaum Muslimin.
Marilah kita bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla dengan nikmat ini.
Marilah kita laksanakan kewajiban ini. Marilah kita merasa malu kepada
Allah Azza wa Jalla ketika meninggalkan perintah-Nya, serta waspada
terhadap siksa-Nya.
Mudah-mudahan Allah Azza wa Jalla memberikan
pertolongan kepada kita agar bisa selalu mengingat-Nya dengan menyegerakan memenuhi panggilan shalat, bersyukur
kepada-Nya, beribadah kepada-Nya dengan baik, serta mengumpulkan kita di
dunia ini di atas ketaatan. Dan di akhirat berada di kampung
kemuliannya (surga) serta memberikan kita hidayah ke jalan yang lurus
[-(
BalasHapus